Jumat, 28 Juni 2013

Kisah Ki Puju dan Nyai Puju atau Roro Semangkin , Abdi kesayangan Panembahan Senopati di Dlepih Kayangan.



Kisah Ki Puju dan Nyai Puju atau Roro Semangkin ini pekerjaanya pergi ke hutan Kahyangan guna mencari daun Puju, dll, disamping untuk keperluan sendiri daun tersebut untuk dijual sebagai penghasilan keluarga. Karena setiap hari pekerjaanya Nyai Puju ini keluar masuk hutan Kahyangan, lama- kelamaan sampai ia melihat Pnb. Senopati. Karena setiap saat Pn. Senopati melepas lelah di pemandian Kahyangan maupun di Sela Gilang. Pnb. Senopati memiliki wajah yang tampan, maka kelamaan Nyai Puju menaruh hati kepada Pnb. Senopati. Hal ini ditandai oleh Nyai Puju yang setiap ke hutan tentu berkeliaran di dekat Pnb. Senopati. Karenanya Nyai Puju berangkat di pagi buta dan pulang sudah larut malam. Dengan niat yang sungguh- sungguh, lama- kelamaan Nyai Puju akhirnya dapat menjumpai Pnb. Senopati, dan sudah barang tentu senang bagi Nyi Puju, apalagi Pnb. Senopati nampak begitu gembira setelah berkenalan dengan Nyai Puju, meski orang desa tapi wajahnya cukup lumayan.  Karena keduanya berkali- kali bahkan hampir tiap hari bertemu.
Kejadian yang berlanjut- lanjut ini membuat suaminya curiga. Dimana Kyai Puju (suami Nyai Puju) mulai kurang percaya lagi terhadap istrinya. Pada suatu hari, Kj Ratu Kidul datang di Kahyangan untuk menjumpai Pnb. Senopati, dan saat yang bersamaan Nyai puju ingin menjumpai Pnb. Senopati juga. Dan apa mau dikata waktu itu Pnb. Senopati sedang berjumpaan dengan Kj. Ratu Kidul dengan mengelus-elus tasbih yang terurai di leher Pnb Senopati, kejadian tersebut membuat cemburu Nyai Puju, dan seketika Nyai Puju langsung kembali kerumahnya menyusuri semak belukar. Kebetulan juga Kyai Puju bermaksud mencari istrinya karena sudah larut malam. Dari celah- celah semak ia melihat pertemuan Pnb Senopati dan bertemu istrinya . Pertemuan suami istri yang saling cemburu ini membuat keduanya menyadari posisinya dan saling mengaku salah , secara tak sadar mereka berolah asmara dan Nyai Roro Semangkin akhirnya hamil dan kelak melahirkan seorang anak yang sangat sakti bernama raden Ronggo , anak ini kelak diangkat anak oleh Panembahan Senopati oleh karena pengabdian Nyi Puju .
Ketika sudah menjadi raja Pnb. Senopati mengutus beberapa kurirnya ke Kahyangan untuk mencari Nyai Puju beserta Kyai Puju dan anak mereka , agar segera datang ke Mataram. Hal ini dikarenakan setelah Pnb Senopati menjadi Sultan Mataram, selalu teringat Nyai Puju. Namun ditengah perjalanan sebelum sampai Mataram Kyai Puju bunuh diri , karena ia merasa mempunyai kesalahan besar ketika ia mencemburui istrinya berselingkuh dengan Pnb. Senopati. Kyai Puju meninggal setibanya di daerah Jatibedug, segeralah mayatnya dikubur dipinggir jalan dengan undukan bebatuan ditepi jalan besar, sedangkan Nyai Puju dan anaknya Raden Ronggo terus saja dibawa ke Mataram. Setibanya di Kraton Mataram, Nayai Puju menerima hadiah yang bermacam- macam dari Pnb. Senopati. Disamping itu Pnb. Senopati juga berpesan kepada Nyai Puju Agar menjaga kawasan Kahyangan Dlepih. Dengan gembira setelah menerima hadiah dari Pnb. Senopati, maka disuatu malam Nyai Puju kembali ke Kahyangan untuk melaksanakan semua dawuh pnb. Senopati, mengingat Kahyangan merupakan daerah yang dikuasai Mataram, sementara anaknya tinggal di istana Kotagede. Nyai Puju semakin tua dan meninggal dunia. Sebagai sesepuh di desa Dlepih, maka jenazahnya dimakamkan didesa Dlepih selatan Khayangan. Adapaun Sukmanya menempati Sela Bethek seperti yang diminta Pnb. Senopati.