Kisah Ki Puju dan Nyai Puju atau Roro Semangkin ini pekerjaanya
pergi ke hutan Kahyangan guna mencari daun Puju, dll, disamping untuk keperluan
sendiri daun tersebut untuk dijual sebagai penghasilan keluarga. Karena setiap
hari pekerjaanya Nyai Puju ini keluar masuk hutan Kahyangan, lama- kelamaan
sampai ia melihat Pnb. Senopati. Karena setiap saat Pn. Senopati melepas lelah
di pemandian Kahyangan maupun di Sela Gilang. Pnb. Senopati memiliki wajah yang
tampan, maka kelamaan Nyai Puju menaruh hati kepada Pnb. Senopati. Hal ini
ditandai oleh Nyai Puju yang setiap ke hutan tentu berkeliaran di dekat Pnb.
Senopati. Karenanya Nyai Puju berangkat di pagi buta dan
pulang sudah larut malam. Dengan niat yang sungguh- sungguh, lama- kelamaan Nyai
Puju akhirnya dapat menjumpai Pnb. Senopati, dan sudah barang tentu senang bagi
Nyi Puju, apalagi Pnb. Senopati nampak begitu gembira setelah berkenalan dengan
Nyai Puju, meski orang desa tapi wajahnya cukup lumayan. Karena keduanya berkali- kali bahkan hampir
tiap hari bertemu.
Kejadian yang berlanjut- lanjut ini
membuat suaminya curiga. Dimana Kyai Puju (suami Nyai Puju) mulai kurang
percaya lagi terhadap istrinya. Pada suatu hari, Kj Ratu Kidul datang di
Kahyangan untuk menjumpai Pnb. Senopati, dan saat yang bersamaan Nyai puju
ingin menjumpai Pnb. Senopati juga. Dan apa mau dikata waktu itu Pnb. Senopati
sedang berjumpaan dengan Kj. Ratu Kidul dengan mengelus-elus tasbih yang
terurai di leher Pnb Senopati, kejadian tersebut membuat cemburu Nyai Puju, dan
seketika Nyai Puju langsung kembali kerumahnya menyusuri semak belukar.
Kebetulan juga Kyai Puju bermaksud mencari istrinya karena sudah larut malam.
Dari celah- celah semak ia melihat pertemuan Pnb Senopati dan bertemu istrinya . Pertemuan suami istri
yang saling cemburu ini membuat keduanya menyadari posisinya dan saling mengaku
salah , secara tak sadar mereka berolah asmara dan Nyai Roro Semangkin akhirnya
hamil dan kelak melahirkan seorang anak yang sangat sakti bernama raden Ronggo
, anak ini kelak diangkat anak oleh Panembahan Senopati oleh karena pengabdian
Nyi Puju .
Ketika sudah menjadi raja Pnb. Senopati
mengutus beberapa kurirnya ke
Kahyangan untuk
mencari Nyai
Puju beserta Kyai Puju
dan anak mereka , agar segera datang ke Mataram. Hal ini dikarenakan setelah Pnb
Senopati menjadi Sultan Mataram, selalu teringat Nyai Puju.
Namun ditengah perjalanan sebelum sampai Mataram Kyai Puju bunuh diri , karena ia merasa mempunyai
kesalahan besar ketika ia
mencemburui istrinya berselingkuh dengan Pnb. Senopati. Kyai Puju meninggal setibanya di
daerah Jatibedug, segeralah mayatnya dikubur dipinggir jalan dengan undukan
bebatuan ditepi jalan besar, sedangkan Nyai Puju dan anaknya Raden Ronggo terus saja
dibawa ke Mataram.
Setibanya di
Kraton Mataram, Nayai Puju menerima hadiah yang bermacam- macam dari Pnb.
Senopati. Disamping itu Pnb. Senopati juga berpesan kepada Nyai Puju Agar menjaga
kawasan Kahyangan Dlepih. Dengan gembira setelah menerima hadiah dari Pnb.
Senopati, maka disuatu malam Nyai Puju kembali ke Kahyangan untuk melaksanakan
semua dawuh pnb. Senopati, mengingat
Kahyangan merupakan daerah yang dikuasai Mataram, sementara anaknya tinggal di istana Kotagede. Nyai Puju
semakin tua dan meninggal dunia. Sebagai sesepuh di desa Dlepih, maka jenazahnya dimakamkan didesa Dlepih selatan Khayangan. Adapaun Sukmanya menempati Sela Bethek seperti
yang diminta Pnb. Senopati.