Anak-anakku sering bertanya, " Yah, aku ini anak Aceh atau anak Jogya ?" aku tertawa sebab Aceh dan Jogya tak ada bedanya, darah tetap darah, kataku " Nak, darahmu asli darah pejuang, jiwamu asli jiwa pemberontak, pejuang dan pemberontak selalu sama, diperlakukan tidak adil oleh penguasa " ganti anakku tertawa (entah apa yang ada dalam pikirannya). Kembali ke Titik Nol 11 September 2010. 2 hari sesudah Iedul Fitri 1431 H.
Rabu, 16 Januari 2013
Makam Roro Pembayun, Putri Panembahan Senopati Mataram. Istri Ki Ageng Mangir Wonoboyo III
Tepekur aku disisi makam Pembayun, kekasih dan istri setia Ki Ageng Mangir, Putri terkasih Panembahan Senopati ing Mataram, Pejuang tangguh yang berkawan dengan Pangeran Jayakarta di Matraman Jatinegara, bersama dengan Bagus Wonoboyo anaknya terlibat pertempuran Mataram - VOC di Jepara tahun 1618, hijrah ke bumi Pajajaran.
Tepekur aku disisi makam leluhur yang begitu menyala api perjuangannya, disini di pinggir Tol Jakarta - Bogor - Ciawi di Keramat Kebayunan, kampung Kebayunan, Kelurahan Tapos Depok Jawa Barat terbaring sesosok jiwa pemberani, pantang menyerah, cerdik dan penuh cinta kasih,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
selengkapnya trimmas saya imam rahardjo saya kepingin kenal dengan anda dan saya pingin tahu sejarah Roro pembayun dan ki Ageng Mangir
BalasHapusMas, mau tanya, " Dimanakah sebenarnya makam Ratu Pembayun (isteri Ki Ageng Mangir) ? Di Karanglo apa di Tapos? Kalau di Tapos, mengapa GKR Pembayun (putri Sri Sultan Hamengku Buwono X) yang menikah beberapa hari lalu kok melakukan ziarah ke makam Ratu Pembayun (isteri Ki Ageng Mangir) di Karanglo Banguntapan Bantul. Kalau memang makamnya ada di Tapos, mengapa para pangageng keraton Yogyakarta Hadiningrat tidak ada yang mengarahkan/ menyarankan ke Tapos? Apakah para pangageng Kraton semuanya tidak ada yang mengetahuinya? Dengan adanya peristiwa tersebut saya menganggap bahwa yang benar adalah yang berada di Karanglo Banguntapan Bantul.
BalasHapusYang di tapos mubgkin anaknya ki maduseno, bagus jagabaya atau rara perkis.karena anak pertamanya ki bodronolo menunrunkan kertasuta sama hastrosuta
HapusDi Lipuro
BalasHapusdi Palembang juga ada lho makam nyi gede pembayun dan ki seno
BalasHapusMungkin keturunannya.karena roro pembayun hanya menurunkan satu putra sebelum mangkat.
HapusNgapunten Mas, urun rembuk nggih!!!! Bukankah yg ditapos itu adalah putri dari Roro Pembayun yg mengemban tugas dr Kanjeng Sultan Agung untuk menyusup ke Batavia dan membunuh JP. coen musuh bebuyutan dr Kanjeng Sultan. Usaha penyusupan tsb sukses dan berhasil mmmeracuni istri JP. COEN walaupun Coen sendiri lolos dr usaha pembunuhan tsb. Sepeninggal istrinya Coen depressi dan para penyusup dr Matatam berhasil mengeksekusi dg cara memenggal batang leher JP. COEN.
BalasHapusPetilasan nya di mna ya klau boleh tau ? Yg istri nya
BalasHapusMakam pembayun yg betul di karang lo atau di pacar bantul soalnya di pacar bantul ada makam nyi pembayun yg di kenal deng talak bronto
BalasHapus