Anak-anakku sering bertanya, " Yah, aku ini anak Aceh atau anak Jogya ?" aku tertawa sebab Aceh dan Jogya tak ada bedanya, darah tetap darah, kataku " Nak, darahmu asli darah pejuang, jiwamu asli jiwa pemberontak, pejuang dan pemberontak selalu sama, diperlakukan tidak adil oleh penguasa " ganti anakku tertawa (entah apa yang ada dalam pikirannya). Kembali ke Titik Nol 11 September 2010. 2 hari sesudah Iedul Fitri 1431 H.
Minggu, 20 Januari 2013
Makam Lie Suntek, Bendaharawan Kerajaan Banten 1682 di Cilangkap Tapos Depok
Terbaring dalam kebahagiaan , sendiri ketika berpisah dengan kawan kawan, Lie Suntek disemayamkan, menandai mata air Kali Sunter, dipanggil juga Santri Bethot, putra Raden Panji Wanayasa di Jatijajar, cicit dari Ki Ageng Mangir dan Pembayun, putri Panembahan Senopati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar