Sabtu, 11 September 2010

Batu Gilang, Singgasana Panembahan Senopati.by hasnan habib kota depok

Kumulai blog ini dengan "watu gilang" untuk menandai titik Nol dalam kehidupanku, Watu Gilang adalah dampar kencono milik Panembahan Senopati, raja Mataram Islam pertama,namun dititik ini aku melihat bahwa batu gilang adalah tempat Panembahan bermunajat dan shalat, beliau berjuluk Raden Ngabehi Loring Pasar, mau tak mau aku harus mengaku kebesaran Visi beliau dalam membangun apa yang disebut dengan "Kerajaan Mataram" di tahun 1587 hingga masih eksis sampai kini. Mungkin aku bukan raja, bahkan juga bukan keturunan raja, namun aku punya visi sebuah dinasti, barangkali nanti anak-anakku yang akan meneruskan visi itu hingga menjadi sebuah kenyataan, visi itu bernama " Pesantren Tani Abadi " sebuah pertanian yang membangun jati diri manusia, yang membentuk sebuah kerajaan Tani, sebuah dapur dimana manusia harus pergi untuk mencari makan untuk hidup.Dari Titik Nol Yogyakarta, Nyutran tepatnya, keperadaban Batavia, Jakarta maksudnya, mampir ke Samudera Pasai, sebuah " Medan Perang " balik lagi ke Batavia, dan berlabuh disebuah kota tempat Roro Pembayun Istri Mangir bernama Depok, dipinggiran sebuah mata air Kali Sunter. Sah saja seandainya memang nanti aku mampu menggandeng putri mahkota kraton Yogyakarta untuk datang kerumahku, karena memang aku ingin dia bertemu leluhurnya Ratu Pembayun yang juga leluhurku , yang makamnya ada tak jauh dari rumahku sekarang ini.by hasnan habib kota depok

1 komentar:

  1. Sekedar masukan, bahwa watu gilang bukanlah singgasana raja Mataram Islam I ( Panembahan Senapati ) melainkan alas singgasana.

    BalasHapus