Anak-anakku sering bertanya, " Yah, aku ini anak Aceh atau anak Jogya ?" aku tertawa sebab Aceh dan Jogya tak ada bedanya, darah tetap darah, kataku " Nak, darahmu asli darah pejuang, jiwamu asli jiwa pemberontak, pejuang dan pemberontak selalu sama, diperlakukan tidak adil oleh penguasa " ganti anakku tertawa (entah apa yang ada dalam pikirannya). Kembali ke Titik Nol 11 September 2010. 2 hari sesudah Iedul Fitri 1431 H.
Selasa, 14 September 2010
Gunung Merapi
Jejak panjangku masih membekas nyata dipuncaknya, gigir boyo masa terasakan sampai saat ini, seluruh ketakutan yang mencekam di puncak Merapi, masih terngiang di kupingku, derap kuda Eyang Sapujagad di pos pertama , dingin kabut yang menusuk tulang, semua masih terasa dikehidupanku kini, sebuah perjuangan jati diri, tanpa tepuk tangan, tanpa pujian, bekerja untuk sesama, tanpa penghargaan, jejak panjangku masih disana : puncak Merapi yang menjulang, dengan kawah yang meleleh sepanjang masa, namun aku pernah berdiri disana, setiap saat, sebab diatas sana kutemukan kedamaian sesudah tumpah semua keringat perjuangan. Merapi Mei 1981
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar