Anak-anakku sering bertanya, " Yah, aku ini anak Aceh atau anak Jogya ?" aku tertawa sebab Aceh dan Jogya tak ada bedanya, darah tetap darah, kataku " Nak, darahmu asli darah pejuang, jiwamu asli jiwa pemberontak, pejuang dan pemberontak selalu sama, diperlakukan tidak adil oleh penguasa " ganti anakku tertawa (entah apa yang ada dalam pikirannya). Kembali ke Titik Nol 11 September 2010. 2 hari sesudah Iedul Fitri 1431 H.
Sabtu, 11 September 2010
Tugu, Titik Nol kehidupan
Setiap sore kutunggu dipinggir tugu, dipojokan halte, bayangan indah hidupku, tak jua datang kecuali hanya mimpi mimpi kesiangan, hidup ini indah itu bukan untukku , namun hidup juga tak sia sia, bila kini hatiku hadir di tugu, mungkin itu karena 3 tahun aku selalu menunggu disana Titik Nol di Tugu, hari ini 18 tahun yang lalu, aku baru teringat disitu aku pernah berjanji bahwa hidup ini tak mudah untuk itu aku selalu merendah agar aku bisa hidup tanpa terbentur apapun, selalu setiap hari kurindukan, duduk dipojokan tugu, seperti dahulu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar