Sabtu, 02 Februari 2013

Trah Ki Ageng Mangir Pembayun dan Trah Tengku Sai'di , Hikmah Gempa Aceh dan Yogyakarta


Terserita , 5 menit sesaat sebelum akad nikah kami 20 Januari 1993, di Jalan Sei Wampu III/ 1 terjadi gempa besar di Sumatera, rumah bergoyang, lampu padam, suasana hingar bingar, tuan kadi dan para tamu berlarian keluar, sementara ibu mertua dan istriku setengah pingsan, tinggallah aku sendiri pasrah menunggu kejadian selanjutnya, begitulah nasib menikahi anak gadis dari sebuah trah Tengku Sai'di salah satu ulama dari garis keturunan Kerajaan Samudaera Pasai Aceh Utara.  perjalanan sang petualang, sudah kubilang kepada seluruh kerabatku bahwa aku adalah manusia aneh dari Yogyakarta, sehingga nanti kalau terjadi apa apa dalam acara pernikahan itu adalah bagian dari keanehan kami sebagai Trah Mangir, trah yang paling kontroversial. Benar saja, begitu gempa reda, acara akad nikah segera dijalankan, dan alhamdulillah peristiwa bersejarah itu berlalu tanpa ada korban jiwa. 20 tahun sampai saat ini seluruh kerabatku dari Aceh menjadi saksi pernikahan kami yang penuh tanda tanya itu!
Istriku , Zunaidah TWH binti Choiruddin, Trah Tengku Sai"salah satu ulama kerajaan Pasai di tahun 1350, yang dimakamkan di kompleks makam ratu Nahrisyah di Samudera Pasai Aceh Utara

Tahun 2004 tanggal 26 Desember, sebuah gempa besar terjadi di Aceh yang disusul dengan tsunami dahsyat, Bumi indah Aceh bersimbah duka, beratus ribu korban jiwa termasuk setengah dari keluarga Trah Tengku Sai"di di Banda Aceh hilang sampai saat ini. Anak-anakku terpana, aku dan istriku terpana, mengapa ada duka yang luarbiasa dibumi tempat Allah pernah menjadikannya Sorga ini.
Anakku Rausyan Fikri , lahir di Medan Sumut, 10 Desember 1993
Tahun 2006 tanggal 28 Mei, giliran DIY dan Jawa Tengah diguncang gempa dahsyat yang meruntuhkan rumah tua kami, meruntuhkan sendi sendi kehidupan manusia Jawa, duka yang membuat kami sekeluarga terhenyak tak percaya, salah satu adik ibu kami dengan suaminya ikut menjadi korban , syahid dalam bencana, selamat Jalan Lik Wafiyah dan Lik Hilkam semoga sekarang berbahagia di sorga Allah.

Anakku Hafidz Al Ammar, lahir di Cijantung , 8 Agustus 1996
Anakku Nastafas Assyifa, Lahir di Kalisari 15 Juli 1999
Dua bencana di dua daerah Istimewa, ada gejala apakah ? , apakah ini tanda tanda peristiwa besar yang melahirkan pemimpin besar, seorang satriyo piningit yang lahir dari campuran darah Aceh dan Yogyakarta dan yang pasti saat itu bukanlah kelahiran anak anak kami! namun ada suatu keyakinan bahwa memang telah lahir satu bayi calon satriya piningit yang berdarah Aceh Yogyakarta yang akan memimpin kejayaan Nusantara, bahwa kami trah Mangir dan Trah Tengku Sai"di seperti biasa akan menjadi pengiring kebesaran kepemimpinan mereka, wallahualam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar